Waktu itu tepatnya mau hari natal, mama ku kehabisan uang dan nggak tau mau beli makanan pake apa.
Biasanya kalau menjelang hari natal, mama selalu menyediakan stock untuk di masak.
Tapi tidak sama sekali, yang kami makan adalah hanya tempe dan telur goreng.
Kemudian pada saat menjelang tahun baru, mama bilang kalau kami nggak berkunjung ke tempat opung di medan karena sudah lama banget nggak ada pelanggan yang datang dan mama nggak punya persediaan uang.
Ku sedih, ku menangis sendiri di kamar dan ku berdoa pada Tuhan.
Tuhan, apa ini cobaan yang Kau beri pada keluarga kami??
Apa ini yang harus kami hadapi??
Nggak kumpul bareng keluarga kami di sana.
Tapi suatu kali aku ingat pesan kak Erna anak nya pdt kami.
Dia pernah bilang, Tuhan tak pernah memberikan cobaan. Tetapi Tuhan hanya mengizinkan cobaan itu datang pada kita.
Jadi tugas kita hanya berdoa dan berusaha.
Kemudian besok nya mama sibuk beres-beres rumah dan mama terus-terusan pergi nggak tau kemana.
Terus aku tanya, mama ngapain??
Mama menjawab, mama tadi mesan kue tahun baru.
Ku bingung, kayaknya kemaren ceritanya kita nggak punya uang untuk persiapan tahun baru dan untuk biaya berkunjung tempat opung.
Terus ku tanya uang dari mana?? Mama bilang, uang nya di kasih sama opung/orang tua angkat papa yang ada di munthe/tanah karo.
Ku senang banget, akhirnya bisa juga ketemu sama saudara-saudara ku yang di medan.
Setelah kebahagiaan datang pada keluarga kami, timbul lagi masalah yang menurut ku susah untuk di selesaikan.
Sebelum papa dan mama usaha ke travel, papa sama mama sempat berjualan obat-obatan pertanian.
Itu membutuhkan modal/biaya yang cukup besar.
Kemudian pada saat itu saya mengetahui kalau papa ternyata berhutang pada bank.
Yang selama ini untuk membiayai uang sekolah ku dan biaya kuliah kakak dan abang ku dari hasil dagang itu yang modal nya adalah hutang dari bank.
Sampe mama sama papa memutuskan untuk berhenti berdagang dan membuka usaha travel/menjual tiket pesawat terbang dan mama sama papa juga sampe menjual mobil dan menyewakan sebagian rumah kami untuk di buka indomaret karena untuk menutupi hutang di bank.
Ku sempat menangis karena ku dengar saat itu mama sama papa mau menyewakan sebagian rumah kami untuk indomaret.
Ku juga sedih karena waktu itu rumah kami hampir di sita oleh pihak bank supaya menutupi hutang papa.
Papa sama mama menangis saat menceritakan hal ini pada opung di medan.
Karena rumah kami ini pemberian opung, opung pun menceritakan juga tentang masalah ini pada saudara-saudara papa di medan.
Dan saudara papa bersedia memberikan jaminan pada pihak bank dan tidak menyita rumah kami.
Ku hanya bisa tersenyum kecil dan dalam hati menangis.
Gimana cara oliv membalas semua kebaikan mereka ya Tuhan??
Papa bekerja dari pagi sama malam untuk melayani pelanggan yang membeli tiket, mama bekerja menjadi seorang pengajar.
Ku sedih banget melihat papa dan mama.
Hasil uang sewa rumah itu nggak cukup untuk menutupi hutang papa sama mama, tiap ku pulang sekolah selalu aja orang dari pihak bank datang untuk menagih hutang.
Ku tiba-tiba masuk kamar dan menangis, ya Tuhan, sampai kapan penderitaan dalam keluarga kami ini berakhir??
Ku nggak sanggup lagi menghadapinya dan melihat papa terus di kejar-kejar oleh pihak bank.
Tapi puji Tuhan ku punya sahabat yang ku kenal sejak kecil yaitu Martha Naviria Manalu. Dia yang selalu mendukung aku dan selalu membuat aku tersenyum dalam setiap kesedihan ku.
Dan ku juga punya sahabat di sekolah namanya Oktaviana Sidabutar, Riski Sinaga, Rut Mei Siregar, Yulinar Sipayung.
Ku juga punya sahabat yang sekaligus udah aku anggap seperti kakak ku sendiri, ya istilah nya kakak angkat lah. Namanya Hotma Rina Sidabutar.
Mereka yang selalu mendukung ku dan menyemangati aku.
Apa lagi kak Martha yang selalu buat aku ketawa. Canda tawanya buat aku selalu lebih menghargai apa yang ada, yang di berikan pada ku.
Thanks God, udah kirimkan orang-orang yang selalu buat aku semangat dan orang-orang yang begitu sangat berarti bagiku.
Ku sayang mereka, mereka sahabat-sahabat terbaik ku.
I Love You My Best Friend Forever
Olivia Honey Margaretha Simanjuntak & Martha Naviria Manalu
Olivia Honey Margaretha Simanjuntak & Hotma Rina Sidabutar
Yulinar Sipayung, Riski Novrianty Sinaga, Rut Mei Siregar, Oktaviana Sidabutar, Olivia Honey Margaretha Simanjuntak
Olivia Honey Margaretha Simanjuntak, Hotma Rina Sidabutar, Martha Naviria Manalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar