Memiliki 1 orang sahabat sejati akan lebih berarti jika dibandingkan memiliki 1000 orang teman yang mementingkan dirinya sendiri

Tuhan Yesus Baik

Tuhan Yesus Baik

Sabtu, 29 Desember 2012

Merayakan Natal Muda/Mudi Di GPdI Gloria

Pada tanggal 28 desember 2012, tepatnya hari jumat jam 7 malam ada perayaan natal muda/mudi di GPdI Gloria.
Ku punya teman namanya Andre Syaputra Situmorang.
Dia terus nanyain aku, apakah aku datang ke Gerejanya untuk menghadiri natal itu??
Dia pun sempat minta aku untuk datang.
Ku sudah berjanji untuk datang, dan ku gak mau buat dia kecewa dan ku gak mau dia bilang kalau aku pembohong sudah gak nepatin janji.
Tepatnya hari jumat, ku masih memikirkan hal itu. Apakah ku datang? Tapi kan gak ada kendaraan ku ke sana. Kereta hanya 1 dan itu yang pake bapak ku sama adik ku. Terus ku ke rumah teman ku untuk nanyain dia ikut atau gak. Tapi teman ku juga bingung mau naek apa.
Ku masih memikirkan nya terus, dan ku takut kalau ku bilang gak datang, pasti Andre marah sama ku.
Dia pasti bilang kalau ku gak nepatin janji. Ku pun sms dia karena gak bisa datang. Tapi dia marah dan gak mau bls sms ku.
Kemudian mama ku bilang sama ku untuk siap-siap mau datang ke natal muda/mudi itu. Ku kaget dan dalam hatiku senang banget. Ku langsung bergegas mandi dan kakak ku pun sibuk dandani aku dan pilihin aku baju.
Ku senang, akhirnya dia gak akan marah sama ku.
Kemudian ku sms dia ucapkan semoga natal di Gereja mereka berjalan lancar, dan sudah dekat Gereja mereka, ku sms dia kalau aku datang.
Waktu aku nyampe Gerejanya, dia duduk di belakang dan aku malu banget untuk masuk.
Pasti dia ketawa dehh lihat penampilan aku itu.
Tapi ku percaya diri aja untuk masuk.
Dia pun sms aku dan sok muji aku gitu. Padahal penampilan ku gak seberapa banget dehh. Kok bisa dia muji gitu.
Ku pun cerita sama dia kalau ku di situ batuk-batuk, tapi malu untuk batuk keras-keras.
Dia pun ngajak aku keluar, tapi ku gak mau. Karena ku takut kena marah.
Waktu selesai Ibadah, ku lihat dia bagikan minuman. Ku ketawa aja lihatnya. Waktu tiba dia dekat sama ku bagikan minumannya, dia langsung pegang pundak ku. Ya kami senyum-senyum aja lah.
Kemudian mama sama kakak ku ngajak pulang, dan ku sms dia untuk pamitan aku mau pulang.
Dia pun minta aku keluar dulu, kemudian kami ngomong ber 2 di depan Gereja.
Ku agak gugup juga, ngomong nya bukan seperti sama teman gitu.
Aneh aja perasaan ini saat kami ngomong ber 2, tapi ku bawa santai aja lah.
Banyak lagi yang ku ceritakan, tapi nanti panjang banget lagi.
Ya itulah cerita ku sama dia.
Ku hanya menganggap dia hanya  sebatas teman dekat aja.
Ku gak pernah ada niat untuk mau pacaran sama dia. Karena ku sama dia kenal dekat aja baru. Walaupun ku sama dia dahh lama kenal, tapi kami baru aja kenal dekat. Hari rabu itu kami ketemu di natal gabungan. Itupun kami kenal dekatnya lewat sms.
Ntah kenapa, terasa beda saat ku dekat sama dia. Tapi ya sudahlah. Ku gak bisa harus suka gitu sama dia. Karena ku gak mau merusak hubungan pertemanan kami hanya karena perasaan yang di pendam.
Sebaiknya ku melupakan perasaan ini sama dia.
Merry Christmas all.

Kamis, 27 Desember 2012

Something

Cerita yang ku buat ini bukan cerita rekayasa tapi ini kenyataan yang ku alami sendiri pada suasana natal ini.
Pada natal di Gereja kami, ku gak terlalu akrab sama salah 1 siswa dari sekolah alkitab purbasari.
Tapi pada waktu tanggal 26, waktu kami lagi natalan di GPdI Bethani 50. Ntah kenapa ku tiba-tiba akrab sama abang itu.
Waktu kami lagi di mobil, abang itu minta nomor hp ku dan abang itu ngerjain aku pula.
Ku sempat marah, tapi ya ku tau itu pasti abang itu.
Kami terus sms'an dan telvonan terus sampe saat ini.
Seru juga curhat, cerita, maupun nanya-nanya gitu lah sama abang itu.
Abang itu humoris orang nya. suka bercanda gitu.
Kalo setiap kami telvonan, selalu ketawa aja aku di buatnya.
Hilang semua rasa sedih ku di buatnya.
Terus ada lagi cowok yang tiba-tiba sms aku.
Ternyata cowok itu ada di natalan itu juga.
Dan ternyata juga cowok itu yang udah sejak lama ku suka waktu ku pernah ikut natalan di Gerejanya.
Ku senang banget.
Waktu pada saat selesai Ibadah, dia datang duduk di belakang ku.
Ku kaget ternyata ada dia belakang ku.
Kemudian pada waktu makanan di bagikan, dia maksa aku untuk makan gitu.
Agak lucu juga lihat tingkahnya itu.
Hmz padahal ku nungguin teman ku juga sihh.
Kalau di lihat-lihat sihh, dia agak lucu juga.
Kemudian yang paling lucunya lagi.
Waktu ku mau salam pendetanya, dia di belakang ku terus dia dekat-dekat gitu sama ku.
Seakan-akan dia memperlakukan ku seperti sama pacarnya.
Aneh banget ku lihat dia. . .
Tapi benar takkan ku lupakan natalan di 50 itu.
Walaupun agak kesal sihh, ada anaknya om kami yang buat kesal aja.
Masa dia numpahin minuman sampe kena bajuku, wihh kesal x aku.
Di tambah lagi wajahku celemongan di buatnya karena terus di kasihnya aku roti sampe mulut ku celemongan.
Pengen marah, tapi dia masih kecil.
Ku sabar aja lah.
Tapi ini emang masa liburan yang mengasyikkan buat ku.
Meskipun gak ada sahabat di samping ku, tapi ya ku berusaha bisa menikmati liburan dengan santai dan enjoy aja.
Terus abang yang dari sekolah alkitab itu bilang: " NTAR KALO PENAMATAN, DATANG YA? SOALNYA AKU MAU KASIH HADIAH SAMA KAMU "
Ku pikir karena abang itu sekolah alkitab, umurnya 20 tahun keatas gitu.
Ternyata ku salah, umur abang itu sekarang 18 jalan ke 19.
Tiap ku sms'an sama abang itu, ku rasanya ingin tertawa aja.
Abang itu pun juga gak lupa untuk ingatkan aku supaya berdoa, makan, sampe mandi pun harus di suruh.
hahaha lucu banget sihh.
Ku kayak anak kecil aja di buat. semua harus di ingatkan.
Kalo ku sakit aja, selalu di bilang. Kamu harus berdoa, terus jangan lupa minum obat ya??
hmz benar perhatian banget sihh abang itu.
Tapi wajarlah, kan perhatian antara abang sama adik nya.
Tapi abang itu yang selalu ingatkan aku untuk terus lakukan Ibadah muda/mudi di Gereja, terus lakukan pelayanan di Gereja, jangan lupa berdoa, semua di ingatkan.
Ku senang bisa kenal sama abang, ntar praktek dari sekolah alkitab ke Gereja kami aja ya bang??
Biar bisa ketemu lagi.
Banyak hal menyenangkan selama libur ini.
Ini ceritaku, apa ceritamu??

Selasa, 25 Desember 2012

Natal tidak bersama mama

Sebelum ku menyambung ke catatan ini.
Ku ingin ucapkan SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU untuk semua sahabat ku.
Banyak orang yang bersukacita karena merayakan natal dengan keluarga lengkap.
Seperti ada mama, papa, abang, kakak, adik.
Tapi yang ku rasakan saat ini berbeda dengan mereka.
Natal tahun ini kami tidak bersama dengan mama, karena mama pergi ke rumah opung untuk nemani opung.
Ada abang dan kakak yang berada jauh dari kami.
Ku sedih banget. Ku berharap mama bisa berada di sisi kami.
Tapi tidak.
Emang ada firman Tuhan yang intinya berkata: Jadilah secangkir air sejuk yang memberikan nya pada orang yang membutuhkan.
Opung membutuhkan banget.
Butuh di temani, butuh hiburan di masa tua nya.
Ku ingin banget memeluk erat mama dan mengucapkan maaf dan terima kasih.
Karena selama ini mama selalu membimbing aku untuk belajar terus.
Mama selalu marah-marah untuk menyuruh belajar.
Sekarang ku merasakan hasil nya.
Ku mendapatkan peringkat ke 3, meskipun hanya juara kelas aja.
Ku ingin mengucapkan selamat natal pada mama.
Oliv sangat menyayangi mama.
Kasih sayang mama tak terhingga sepanjang masa.
Di doa mama, mama selalu menyebutkan nama kami semua anak-anak mama.
Mama bekerja menghadapi siswa bandel, demi mendapatkan uang untuk membiayai keperluan sekolah kami.
Mama selalu sabar menghadapi kami.
Mama adalah penerang bagi kami, mama adalah permata hati kami, mama adalah satu-satunya cahaya yang menerangi kami.
Oliv, kak oni, kak pretty, bang eros, dan jeremia selalu sayang mama sampai kapan pun.


We Love You Mom.

Minggu, 23 Desember 2012

Merayakan Natal Bersama Siswa/Siswi SLB

Pada tanggal 22 desember 2012 tepatnya hari sabtu.
Aku, adik, dan mama ku menghadiri natal di SLB.
Kebetulan adik ku di minta untuk mengiringi musik di natal itu.
Karena ku penasaran sama sekolah itu, ku ikut sama mama ku.
Saat ku lihat mereka satu-persatu, ku baru tau gimana SLB itu.
Ku hampir meneteskan air mata saat melihat mereka.
Mereka yang banyak memiliki kekurangan fisik maupun apapun itu.
Mereka bisa melakukannya.
Ku bisa merasa terhibur dengan tingkah mereka yang seperti itu.
Meskipun ku saat itu hampir menangis melihat mereka, tapi ku mencoba untuk gak menangis.
Melihat mereka yang menyanyi walaupun aneh lah kalau di bilang, mereka yang menari agak aneh juga kalau di bilang, terus mereka juga membacakan liturgi maupun bermain drama.
Ku terharu melihat mereka seperti itu.
Pada akhir acara tepatnya dahh siap acara natal itu, ku keluar sebentar.
Ku datang sama salah 1 siswa di situ yang Bisu.
Mungkin dia gak mengerti aku bicara apa.
Tapi saat aku ngasih tangan ku untuk di salam, dia langsung mengerti dan dia ngasih tangan nya untuk ku salam.
Dia pun ngajak aku ngobrol dengan memberikan isyarat.
Ku gak mengerti maksud nya, tapi ada yang memberi tahu aku maksud isyarat nya itu.
Tanpa sebab, ku menangis melihat dia seperti itu.
Ku mengucapkan salam selamat tinggal sama mereka saat aku mau pulang.
Ku masih ingat juga saat melihat ada salah 1 siswa SLB juga yang ikut dalam drama.
Maaf cakap aja, dia fisik nya kurang.
Dan kejiwaan nya kurang gitu.
Dia melihat aku senyum, dan dia seakan" gimana gitu saat melihat aku.
Ada juga salah 1 siswa SLB yang dari awal aku datang, di lihatin nya terus aku.
Ku sampe bingung, apa sih maksud dia ini sampe segitunya.
Ku sampe takut banget.
tapi mama ku bilang: " JANGAN TAKUT OLIV, DIA HANYA HERAN MELIHAT KAMU. JANGAN KAMU MEMBENCI MEREKA, SEHARUSNYA KAMU MENGASIHI MEREKA. KARENA MEREKA BUTUH BELAS PENGASIHAN DAN MEREKA ADALAH ORANG YANG MEMERLUKAN PERHATIAN "
Baru dari itu ku menyadari dan ku memberikan semua perhatian ku sama mereka.
Ada juga yang ingin latihan nyanyi, namanya IDISH.
Mama ku minta ku untuk nemani dia latihan nyanyi.
jadi kami nyanyi bareng.
Sungguh bahagia saat berada di sekeliling siswa/siswi SLB.
Hatiku terasa damai dan tenang.
Mereka sampe menangis saat ku bilang mau pulang.
Tempat ku bukan di situ.
Ku punya orang tua, ku punya rumah, ku punya sekolah, ku punya kakak/abang, ku punya adik, ku juga punya sahabat.
Kalian udah ku anggap seperti sahabat ku sendiri.
Suatu saat nanti kita akan bertemu kembali.
Jangan sedih yach??
Ku gak akan melupakan kalian semua yang ada di situ.
Kalian adalah saudara dan juga sahabat ku.
Oliv sayang kalian semua.
Idish, Riki, Lionel, Cornel, Margaret, Melli, Rima, dan semua siswa/siswi SLB yang belum oliv sebut.
Semoga natal tahun depan kita akan bertemu kembali.
Tetap semangat dan jangan mudah putus asa.
karena semua penyakit yang ada dalam tubuh kalian bukanlah cobaan yang diberikan.
Tuhan tidak pernah memberikan cobaan, tapi Tuhan hanya mengizinkan cobaan itu masuk dalam diri kita.
Oliv gak akan pernah melupakan semuanya tentang kalian. Oliv akan terus mengingat kalian.
Kalian yang membuat oliv sadar kalau oliv akan menjaga semua yang ada pada diri oliv.
Oliv gak akan pernah menyia-nyiakan diri oliv sendiri.
Terima Kasih Tuhan, karena Kau sudah mempertemukan ku pada mereka siswa/siswi sekolah luar biasa ( SLB ).
Semoga mereka yang ku kasihi, ada dalam lindungan tangan Mu Tuhan.

Selasa, 18 Desember 2012

Selamat Natal, Sahabat. . .

Desember telah tiba
Nuansa hijau, merah dan emas ada di mana-mana
Kidung nan indah pun menyeruak di keramaian
Orang-orang mulai menyibukkan diri dengan ibadah dan pesta
Kue-kue yang lezat dan rencana liburan
Tak lupa kado terindah untuk yang terkasih

Di hari Natal yang bahagia
Di antara gempita menggegap
Ijinkanku menyapamu wahai sahabat
Kau yang kesepian tanpa teman dan keluarga
Kau yang terbaring sakit dan terkulai lemah
Kau yang tersisih di suatu pojok yang gelap
Kau yang bertanya sendiri seperti apakah Natal kali ini
Natal ini masih milikmu

Dalam keriuhan pun dalam kesendirian
Natal datang menghampiri semua orang
Untuk satu alasan: Allah sungguh mengasihi dunia ini
Putra Natal datang untukku juga untukmu
Kamu tidak dilupakan-Nya Natal kali ini
Allah mengasihimu adalah berita indahnya
Selamat Natal, sahabatku..

Asalkan Yesus Bersama Kita

Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku

Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap

Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita

Kenangan Masa SMP

Hey semuanya.
Oliv ingin menceritakan kenangan indah oliv masa SMP.
Aku tamatan dari SMP Kristen Indrapura.
Aku punya sahabat.
Kami membentuk genk yang namanya OFEN yang nama anggotanya adalah Oliv, Frenty, Evriany, Natalia.
3 tahun kami lakukan bersama.
Sekarang kami dah berpisah.
Kami dah pada berbeda sekolah.
Tapi hanya 2 orang yang masih 1 skolah saat ini, yaitu natalia dan frenty.
Meskipun mereka beda ruangan.
Bila ku ingat-ingat sampe sekarang ya, dulu kami pernah jalan-jalan, manggang-manggang.
Apa lagi hal yang paling mengesankan dan lucu banget.
Dulu ku, natalia, jesse, dan budi pernah pergi jalan-jalan gitu.
Terus jesse yang bawa kendaraannya, terus tiba-tiba lagi lewati pohon.
Ehh ternyata kepala ku kena pohon.
wihh sakit banget yach??
Sumpah, itu kenangan paling mengesankan banget bagiku.
Masa SMP pernah terjadi yang namanya cinta monyet lah kata orang, cinta masa SMP.
Ku nggak tau kenapa bisa suka sama jesse.
Yach ku akui lah, jesse orangnya keren, dewasa, pintar maen gitar, baik, dan perhatian.
Mungkin itu yach yang buat aku bisa tertarik sama Jesse.
Ku sich dulu itu orangnya cuek dan gak pedulian banget.
Ku dulu itu 1 bangku sama frenty, terus ada anak baru 1 bangku sama Jesse.
Anak baru itu suka sama frenty, terus ku gak tau kalau saat itu Jesse juga suka sama ku.
Terus karena barisan tempat duduk kami sama, mereka sering lempar-lempar kertas sama kami.
Tapi ku cuekkin aja, karena awalnya ku gak mau ladenin orang kayak gitu.
Tapi berkali-kali dia lempar-lempar kertas sama ku, dia kirim-kirim surat sama ku.
Yach ku mulai ada dikit perasaan sama dia.
Seiring berjalannya waktu, ku sama dia mulai pacaran.
Tanpa alasan yang jelas, ku mulai memutuskannya.
Mungkin dia kecewa lah yach, karena ku ninggalin dia tanpa alasan yang jelas.
Kemudian dia mulai dekatin teman dekat ku, ku nggak tau apa maksud nya.
Tapi ku santai aja, ku gak kelihatan marah atas kelakuan dia.
Semakin hari kelakuan dia makin menjadi-jadi sampe kami kelas 3.
2 orang teman dekat ku dia dekatin dan dia pacarin.
Gawat banget yach jadi cowok??
Terus saat SMA ini dia kembali lagi, kami sering komunikasian melalui facebook maupun sms atau telvonan.
Terus dia minta aku kembali lagi, ku sempat menolaknya.
Ke 2 kalinya dia minta lagi, ku terima dan ku pergi lagi ninggalin dia.
Mungkin sakit yach hati dia ku gitukan.
Ke 3 kalinya dia minta balikan lagi dan itu di SMA kelas 2 ini.
Ku terima dia sampe sekarang.
Dia begitu baik dan perhatian banget.
Hanya dia yang bisa mengerti aku dan tau semua tentang aku.
Ku kangen dia dan juga ku kangen sahabat-sahabat ku OFEN.
OFEN, ku kangen kalian.
Kapan kita bisa kumpul-kumpul bareng lagi??
Ku kangen saat-saat kebersamaan kita dulu.
Frenty, Evriany, Natalia, aku kangen kalian.




Rabu, 12 Desember 2012

Kehilangan Orang Yang Di Cintai

Air mataku terus mengalir ketika aku ingin melupakannya,
Sakit rasanya tuk ku perjuangkan demi 1 nama dihati,
Biarkanlah dia pergi tuk tersenyum,
Mungkin dengan itu,,
Aku bisa merasakan kebahagiaan dirinya,
Walau sakit kurasa..

Kehilangan orang yang dicintai,
Bagaikan jari yang terluka goresan pisau..
Apalagi bila kita mempunyai sebuah kenangan dengan dirinya,
Maka hanya air mata dan hati,
Yang bisa merasakan kenangannya..

Ku Tak Pernah Menyesali Takdir Yang Mempertemukan Kita Bahkan Yang Memisahkan Kita

hatimu bukan hatiku
hatiku bukan hatimu
Aku berjalan ke timur
Kau berjalan ke barat
Semenjak bongkahan prinsip memisahkan Kita
Satu prinsip terbelah menjadi dua
Mendorong langkah untuk sendiri-sendiri
Ku yakin ini jalan terbaik

Tak pernah ku sesali bertemu denganmu
Tak pernah ku sesali telah menyayangimu
Tak akan ada benci
bahkan dendam, tak akan ada

Itu semua adalah kenangan terindah
Aku bersyukur telah mengenalmu
Mengukir kenangan indah
Tak akan pernah terlupa
Saat-saat bersamamu

“saat-saat bersamamu  adalah kenangan terindah yang Tuhan berikan padaku, walau sekarang kita berjalan sendiri-sendiri,  tapi tak pernah kusesali pernah dekat denganmu, justru aku bersyukur telah menjadi seseorang yang berarti dihidupmu”

Mantan Kekasih

Irama sendu mengiring isi hatiku
Lirik pilu menemani gulita nya hati
Kau mantan kekasih, aku masih mencinta
Walaupun didalam hati, jujur ku menderita

Tawanya dunia menghantui hari-hari
Karna dia tahu kalau aku manusia bodoh
Berharap yang takkan kembali
Berharap yang menyakiti
Berharap seseorang yang memungkiri


Tapi tak mengapa
Walau dunia terbahak aku tak tergoda
Walau hati tersayat ku takkan jera
Karna kau cinta pertama

Memilih berpaling hati sangat sulit
Karna senyum'mu memenjarakan hati
Tatapan mu menggoda jiwa
Jujur aku tak sanggup

Dirimu tersirat dihari
Walau kau tak memikirkan itu
Aku yakin sedikit waktu ada untuk mengingat ku
Karna sang detik yang mengadu

Kau mantan kekasih
Takkan ku lupa
Takkan hilang dari fikiranku
Walau pun itu hanya sedetik
Jujur ku masih mencinta.....

Sang Mantan

Di saat gunda menghampiriku
Tiada sosok dirimu kan menemaniku
Karena Dirimu telah jauh berlalu
Seiring berjalannya waktu
Yang tersisa hanya kenangan
Yang tertinggal hanya harapan

Ku mencoba jalani hidup semana mestinya
Dan Mencoba melupakanmu
Tapi bayangkanmu selalu muncul
Ketika malam yang sunyi menghampiriku

Suara Melodi yang begitu Indah
mengingatkan ku kan keindahan parasmu
Ku hanya ingin kau tau
Betapa ku mencintaimu
Walaupun Kau telah Bersamanya
Tapi rasa cinta ini selalu ada untuk selamanya

Mantan Kekasih

Tak kunjung habis air mata
dikala ku menagisimu
dikala aku mengenang dirimu
dikala aku memikirkanmu

Di saat kau pergi
aku terpaku melihat awan
melihat hujan yang turun
melihat bulan yang terdiam

Wahai mantan kekasih ku
apakah kau mendengar jeritan hati ini
jeritan hati...
dimana kau?
mengapa tak kabari aku?
apa kesalahanku?

Berjuta pertanyaan ada di benak ku
Apakah kau merasakan?
Lemahnya jantungku
Rentannya tubuhku
Saat mendengar kau
Pergi untuk dia
Semoga kau bahagia dengan kekasihmu yang baru

Sejauh Hari Menutup

Kisah beraneka rasa ini ku mulai saat bibirku yang tipis mulai bisa berceloteh sedikit-sedikit tentang sebuah kata yang aneh rasanya bila baru dikenal oleh seorang remaja yang telah memakan waktu 17 tahun dalam mengarungi kehidupannya. Tepat sekali..sebuah kata berurai makna itu ialah “cinta”, hanya terdiri dari 5 huruf namun katanya mampu membius segala keadaan dan mengubah semua persepsi maupun pandangan. Entah dari mana asalnya dan mengapa aku bisa berbicara bahkan merasakannya, setidaknya itu ku yakini setelah aku mempelajari ciri-ciri orang yang sedang dimabuk cinta lewat internet. 

Semua karena senyumnya. Senyum yang berbeda dari jutaan senyum yang pernah kulihat sebelumnya. Mungkin ini terlalu berlebihan namun aku juga tak mungkin berbohong pada perasaan yang baru pertama kalinya ku kecap. Dia memang tidak terlalu tampan dan gagah. Dia juga tidak memukau akan prestasi akademik maupun non akademik. Tapi ia memiliki suatu daya tertarik sendiri yang entah apa aku pun juga belum bisa memastikan hal itu. Lelaki yang memiliki lesung pipi ini memiliki nama yang juga manis semanis empunya yaitu “Andika Devansyah” yang lebih sering dipanggil kak Devan karena memang kedudukannya di SMA Tunas Mulia paling tinggi yaitu kelas XII IPA 1. Aku mengenalnya saat aku tengah kebingungan memilih jurusan yang tepat untuk kumasuki di kelas XI karena jujur saja semua pelajaran yang menjamur pada saat kelas X membuatku hampir frustasi bahkan untuk menentukan keinginanku saat dewasa nanti pun belum jelas arahnya. 


Namun ternyata Tuhan masih melimpahkan rahmat pada hambanya yang sedang kesusahan. Ia mengirimkan Kak Devan sebagai malaikat penolongku sehingga aku bisa menempati kelas XI IPA 1 sekarang. Ia benar-benar sosok yang dewasa dan mengerti setiap keinginanku meski baru beberapa hari aku mengenalnya. Namun sayangnya, setelah itu aku tak pernah lagi dekat dengannya bahkan bertegur sapa pun sangat jarang, aku tidak mengetahui nomor handphonenya dan aku juga tidak berani untuk memintanya walaupun melalui teman kak Devan sekalipun. Itulah aku, begitu pemalu sampai aku sendiri pusing memikirkan sifatku yang satu ini.

Pagi yang cerah kembali menyapa dibalik deretan pohon rindang yang bergoyang lemah karena sang bayu yang menyegarkan sekujur tubuh. Seperti biasa pukul 6.30 ku langkahkan kakiku menembus dinginnya pagi menuju sekolah tercinta yang hanya berjarak 100 meter dari rumah biruku sehingga aku tidak memerlukan kendaraan dan tidak perlu merasa takut terlambat. Ku lihat di berbagai sudut sekolah yang memang masih sepi, tak ku temukan sosok yang selama ini selalu ku kagumi meski itu hanya didalam hati. Biasanya sosok itu selalu datang ke sekolah lebih awal dariku hanya sekedar untuk membaca novel atau menunggu teman-temannya yang lain datang. Tapi 3 hari belakangan ini kak Devan tak kunjung menampakkan wajah lembutnya yang selalu kurindukan. Kemana ia aku tak tahu dan malu untuk menanyakan hal itu sampai akhirnya aku putuskan untuk berdiam diri saja. Oh.. bodohnya aku saat itu.
“Hei san, kamu udah denger kabar belum tentang kak Devan? ” tiba-tiba kedatangan yang membawa nama sosok pahlawan hatiku itu membuatku sedikit kelagapan namun tersenyum dalam hati. Sejenak ku menarik napas.
“Hm… memangnya ada kabar apa rin? Gak tau tuh” jawabku berpura-pura sedikit cuek namun tak sabar menanti jawaban sahabatku yang bernama Ririn Sabrina itu.
“ Payah kamu San, padahal kabar ini udah tersebar sampe keluar sekolah. Hm.. kak Devan katanya sekarang lagi frustasi berat gara-gara diputusin sama Sherin gara-gara si Sherin selingkuh sama sahabatnya Kak Devan sendiri”
“ apa? Kamu serius rin?” aku benar-benar tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sahabatku itu, aku tidak mengetahui sama sekali kalau ternyata selama ini kak Devan telah memiliki kekasih yang amat dicintainya sampai-sampai ia frustasi karena diselingkuhi oleh pacarnya itu.
“Iya lah Sandria, aku serius banget. Udah 3 hari kak Devan gak masuk gaa-gara selalu mengurung diri dikamarnya. Pokoknya kasihan banget deh. Aku kira kak Devan itu kuat dan tegar ternyata baru digituin sama cewek aja udah melempem..huu” aku hanya terdiam mendengar perkataan sahabatku yang paling aktif kalau bicara itu, aku berpikir keras dan mencoba merasakan apa yang sebenarnya terjadi. Aku yakin yang dibicarakan Ririn itu bukanlah kak Devan. Bukanlah kak Devan yang selalu indah dimataku akan semangatnya yang setiap detik tak pernah absen membara. Namun, aku juga tidak bisa menyangkal kebenaran yang diungkapkan Ririn, kak Devan amat mencintai kekasihnya dan kini ia harus memetik hasil yang tidak seimbang dengan rasa yang benar-benar tulus itu. Dan itu sungguh tidak adil setidaknya untuk aku yang setia mengaguminya. Aku tidak rela kalau sosok yang ku kagumi itu berubah drastic hanya gara-gara cinta. cinta yang tak pernah menghargai makna cinta. aku bertekad. Aku bertekad untuk mengembalikan kak Devanku yang dulu meski aku belum tahu caranya. Yang pasti mentari indahku harus kembali seperti pertama kali ia menatapku.

Malam itu aku duduk di kursi taman di bawah hangatnya sinar rembulan yang menyelinap dalam setiap celah hatiku. Aku menggenggam sebuah spidol berwarna merah dan memangku sebuah kertas putih berukuran cukup besar yang sesekali terjatuh karena tertiup angin. Tepat pukul 21.00 aku mulai menorehkan tinta spidol itu ke atas kertas putih yang perlahan penuh dengan rangkaian huruf A-Z secara acak. Setelah hampir satu jam pikiran dan hati serta jemari tangan kananku berkutat saling bahu membahu, akhirnya tulisan itu selesai dan siap untuk ku persembahkan kepada seseorang yang mungkin tak pernah mengetahui bahwa ada seseorang yang telah menuliskan 100 puisi yang bercerita tentang keindahan dan kesempurnaan hadirnya.

Bungkusan itu kini telah terlihat indah dan sempurna dipandang mata. Dengan sampul kado berwana biru dan pita cantik berwarna merah yang membalutnya ku harap mampu membuat senyum dan semangat itu kembali meski itu memang belum pasti. Ku langkahkan kedua kakiku perlahan meunuju sebuah rumah berwarna merah dengan mengendari sebuah sepeda motor pemberian almarhum ayahandaku. Setelah 30 menit menempuh perjalanan akhirnya aku tiba juga di depan gerbang sebuah rumah yang memiliki penghuni seorang lelaki muda yang manis dan mempesona bagiku. Ku perhatikan rumah yang nampaknya sepi itu, begitu dingin dan tak terasa kehangatan sama sekali. Mungkin itu hanya perasaanku saja atau memang benar adanya aku tak tahu. Aku pun mengetuk gerbang rumah itu dan terlihat seorang wanita tua yang sepertinya adalah pembantu rumah tangga disana berlari menuju gerbang dan segara membukakannya untuk menyambut kehadiranku.
“Maaf ada yang bisa saya bantu mbak?” sapa lembut wanita yang terlihat berusia kepala 4 itu kepadaku.
“oh iya bik, bik saya boleh minta tolong untuk memberikan bingkisan ini kepada Kak Devan?” bibi itu tersenyum dan mengambil bingkisan yang ku bawa itu dari tanganku.
“Iya mbak nanti saya sampaikan sama den Devan, maaf dari mba siapa ya?” aku terdiam sesaat dan memutuskan untuk tidak memberitahukan namaku. Aku tak ingin kak Devan tahu aku yang mengirimkan bingkisan itu kepadanya.
“Bilang saja dari orang yang mengaguminya yah bik. Saya permisi dulu bik, terima kasih sebelumnya” aku berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari bibi yang terlihat kebingungan melihat tingkahku. Yang terpenting sekarang aku hanya bisa berdo’a supaya apa yang ku berikan itu mampu menjadi sedikit obat penyemangat kak Devan agar kembali tersenyum walau bukan untukku.

Keesokan harinya yang sedikit mendung tak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu cerah nan mempesona. Hari ini tepat 5 hari aku tak bisa melihat sosok yang memiliki senyum bak pelangi yang mencerahkan hari sehabis hujang dan mendung menyelimuti langit. Ku langkahkan kedua kakiku dengan sedikit lesu menuju sekolah yang selama ini menjadi tempat primadona yang paling sering ku kunjungi untuk menuntut ilmu di usia remaja. Saat tiba di gerbang sekolah, tiba-tiba kedua mataku dikejutkan dengan sebuah pemandangan yang sangat berbeda dari 5 hari sebelumnya. Ya pemandangan yang 5 hari lalu masih sempat ku nikmati dan kini ia kembali. Kak Devan kembali. Dan yang paling membahagiakan adalah ia kembali dengan senyuman manisnya. Dengan semangat membaranya dan tawa khas miliknya. Betapa bahagianya hatiku saat itu sampai aku tidak bisa melangkah dan berkata-kata. Terima kasih tuhan, engkau kembalikan ia bersama kilau cahaya indahnya.
Istirahat pertama ku habiskan bersama ke 4 sahabatku, Rena, Ririn, Cinta dan Shasya dengan makan di kantin sekolah dan aku yang mentraktir mereka. Mereka sempat heran mengapa aku tiba-tiba sangat royal hari itu padahal biasanya selalu aku yang minta di traktir. Tapi kali ini aku katakana pada mereka bahwa aku ingin merayakan persahabtanku bersama meraka yang telah berjalan selama 2 tahun ini meskipun sebenarnya ini semua untuk kembalinya mentari pagiku kepada sangkar emas tabiatnya.

Sambil menikmati makanan yang ada dihadapan kami, kami berbincang-bincang mengenai hal apa saja sampai pada akhirnya, Shasya sahabatku yang paling baik tiba-tiba menyebut nama kak Devan dalam rangkaian kalimatnya.
“ Wah,, aku seneng banget loh akhirnya kak Devan bisa masuk sekolah lagi dan gak frustasi kayak kemarin-kemarin lagi”
“Hm.. kok bisa yah kak Devan gak frustasi lagi, apa emangnya yang bisa buat dia balik semangat lagi?” sambung Ririn penasaran ingin tahu.
“Kalau itu sih aku kurang tahu juga, tapi yang jelas kak Devan bilang sama aku tadi pagi kalau yang buat dia bisa bersemangat menjalani aktivitas lagi itu adalah bingkisan yang dikirim seorang gadis misterius untuknya” tiba-tiba aku tersedak mendengar perkataan Shasya itu dan berpura-pura bersikap sewajarnya karena teman-temanku mulai memperhatikan tingkah anehku.
“Kamu kenapa San? Keselek ya? Makanya hati-hati dong kalo makan itu” sahut Cinta yang begitu peduli kepada sahabatnya. Dalam hati aku berbisik bahagia, akhirnya aku mampu memberikan sedikit sinar untuk menyinari kelamnya hari sang malaikat penolongku. Untuk yang kedua
Jkalinya, terima kasih tuhan

Tiga bulan penuh ku lalui hari-hariku setelah peristiwa indah dalam hidupku itu terjadi. Meskipun sampai detik ini aku belum juga mampu menyapa dan bertutur kata kepadanya. Namun aku bahagia karena setidaknya aku tak kehilangan senyuman dari bibir indahnya. Dan aku juga bahagia karena sudah hampir 200 puisi berhasil aku tulis tentangnya, tentang kesempurnaan hadirnya dalam perjalanan cinta hidupku. Hari ini tanggal 10 februari tepat 5 bulan setelah aku mengenalnya. Tidak terasa waktu ku untuk mengaguminya sudah cukup lama dan mungkin ini tidak akan berubah entah sampai kapan aku tidak tahu. Saat tengah menikmati indahnya sore berpayung sang rona jingga, Shasya datang ke rumahku dan langsung bergabung duduk berdua di teras kamarku.
“Hei.. tumben kamu main kesini sob, ada angin pa nih? “ Tanyaku mengawali pembicaraan.

Sahabatku itu malah tersenyum sendiri dan rona kebahagiaan Nampak jelas dari wajahnya.
“Aku sedang jatuh cinta San, dan kali ini aku benar-benar bahagia merasakan indahnya cinta itu” jelasnya dengan senyum yang terus menggantung di bibir merahnya.
“Wah ternyata sahabatku lagi ditaburi dengan benih-benih cinta nih, selamet ya.. sama siapa nih?” tanyaku ikut merasakan senang yang tak terkira.
“Itu masih rahasia sayang, nanti kalau semuanya udah seperti yang aku inginkan, aku pasti cerita sama kamu dan juga sahabat yang lain” ucap Shasya yang ternyata benar-benar sedang di mabuk asmara sama seperti aku yang mungkin lebih dulu merasakannya hingga kini.
“Baiklah kalau begitu. Aku turut bahagia sobat, terus ada yang bisa aku bantu untuk perasaanmu itu? “ tawarku yang segera disusul oleh anggukan bahagia sahabat manisku.
“Kamu benar sekali sobat, aku memang butuh bantuanmu saat ini. Hm.. kamu kan jagonya buat puisi tentang cinta nih, aku mau dong dibuatin satu puisi yang isinya tentang kekaguman sama seseorang” seketika jiwaku bergetar mendengar permintaan sahabatku itu, ternyata ia benar-benar merasakan apa yang ku rasakan pada kak Devan dan aku segera menggangguk tersenyum menyetujui hal itu.
“tentu saja dengan senang hati sobat” Shasya menanggapi kesanggupanku dengan pelukan kecil. Cinta itu memang indah apalagi kini aku tak sendiri merasakannya.
Hari minggu kembali datang, senyum kebebasan dari bertumpuknya pelajaran di sekolah mulai dirasakan. Hari ini aku berencana untuk mengunjungi Shasya dirumahnya untuk mendengarkan curahan hati sahabatku itu mengenai pujaan hatinya yang belum ku ketahui siapa orang yang beruntung itu.

Sesampai dirumahnya aku langsung menemui Shasya dikamar putihnya setelah sebelumnya aku sedikit bercengkrama dengan ibunda Shasya. Tapi yang ku lihat saat di kamarnya, Shasya sedang menangis saat membaca pesan singkat di handphone nya. Langsung saja aku menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi dan Shasya malah memelukku sambil menangis keras.
“Shasya kamu kenapa sobat? Ayo katakan kamu kenapa? “ tanyaku coba untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“Dia.. diaa kecelakaan San… “
“Apa? Dia siapa? Siapa yang kecelakaan” tanyaku kembali saat terkejut mendengar perkataan sahabatku itu.
“Orang yang selama ini ku sayangi.. ku cintai.. Kak Devan kecelakaan.

Bagai tersambar petir yang menghujam dari kedua arah. Terasa aliran darahku berhenti di sekujur tubuhku. Pandanganku kaku dan bibirku kini kelu. Semua yang kudengar bagai dua sayatan sembilu yang begitu menoreh luka di sanubariku. Tuhan.. mengapa ini harus terjadi, dua hal yang menyakitkan harus ku dengar dan ku ketahui dalam waktu yang bersamaan. Rasanya tak mampu lagi ku tahan air mata saat itu. Semua rasa bagai ingin tertumpah dalam balutan kecewa yang bernanah dan mematikan. aku terdiam berpikir keras dalam sisa tenagaku. Dan aku mulai menyadari bahwa tak ada guna kini aku menangisi apa yang telah terjadi. Pangeran hidupku yang juga Cahaya indah Shasya tengah berjuang melawan kematian di sana. Sementara kami yang benar-benar menyayanginya hanya mampu menangis. Tidak, aku harus bangkit, tak peduli apa perasaanku saat ini yang terpenting hanyalah aku bisa melihat Kak Devan sembuh dan tersenyum kembali.

Kamu berdua tiba di rumah sakit dan disana hanya ada kakak dan pembantu Kak Devan. Terakhir ku dengar kedua orang tua kak Devan telah meninggal dunia pada kecelakaan pesawat. Raut wajah Kak Revan yang merupakan saudara kak Devan benar-benar mencemaskan kami terutama aku yang tak akan rela kalau harus kehilangan senyumnya.
“Kak gimana keadaan kak Devan? “ Tanya Shasya saat berada disamping Kak Revan.
“Keadaannya semakin memburuk Sya, dia kehilangan banyak darah sementara rumah sakit sedang kehabisan stok golongan darah B” ucap kak Revan perlahan seperti habis harapan.
“Kak, golongan darah aku sama kayak kak Devan. Aku mau mendonorkannya” ucapanku yang spontan keluar dari bibirku itu disambut dengan terbitnya senyum kecil nan sejuk dibibir kak Revan. Kak Revan langsung memelukku lalu mengucapkan terima kasih.

Proses pendonoran darah itu berlangsung cukup lama. Di dalam hati aku selalu tak henti-hentinya berharap agar kak Devan, sang penyemangatku itu kembali dapat beraktivitas seperti biasa. Meski hatiku juga kini sangat terluka karena sayatan cinta yang juga tertuju pada kak Devan dari seorang sahabtat yang juga kucinta. Sejak detik itu, aku membuang semua perasaan kagumku kepada kak Devan. Aku relakan semua rasaku terlimpahkan dari sahabatku untuk sang penyemangat hidupku.

3 hari setelah dirawat akhirnya kak Devan berhasil selamat dari kecelakaan maut itu. Kini senyum manis mulai kembali terbit di bibir tipisnya. Aku bahagia sangat bahagia saat berada dihadapan kak Devan yang masih terbaring lemah namun tetap dengan senyum manis yang menghiasi.
“Devan.. kamu tahu siapa yang mendonorkan darah untuk menyelamatkanmu?”
“siapa kak? “ jawab kak Devan pelan. Saat itu tiba-tiba saja pandanganku berubah menjadi aneh. Semua yang ada disekitarku terlihat berputar dan perutku seakan digoncang dengan hebatnya. Dan akhirnya semua gelap.

Saat aku membuka kedua mataku, tiba-tiba aku melihat banyak orang yang mengerumuni seseorang yang tengah terbujur kaku diatas kasur rumah sakit yang putih. Orang-orang itu menangis sesenggukan. Dan disana juga ada kak Devan. Ya kak Devan.. ia menangis dengan keras dan seperti menyalahkan dirinya sendiri. Aku kebingungan dan tak tahu apa yang terjadi. Saat aku mencoba mendekat kepada kerumunan itu. Tiba-tiba Cinta dan Ririn datang dan langsung berlari ke arah sosok yang terbaring kaku itu. Namun betapa terkejutnya aku saat mereka menangis mereka memanggil manggil namaku dengan cukup keras padahal aku ada didekat mereka. Aku langsung mendekati mereka dan mecoba berbicara namun aku kembali dikejutkan dengan hal yang tak ku duga, mereka tak bisa mendengarku bahkan melihatku, mereka seolah olah tak menganggap aku ada disisi mereka. Aku hanya terdiam semakin heran memikirkan semua yang sedang terjadi. Dan saat itu kak Devan kemudian membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh orang yang terbujur kaku itu. Dan saat terbuka.. serentak detak jantungku seakan berhenti dan pandanganku menganga tak percaya. Itu aku. Aku yang sedang berbaring disana. Aku yang sedang mereka tangisi. oh tuhan aku hampir tak percaya ternyata aku telah kembali kepadaMu, kembali untuk menemuiMu, dan berpisah selamanya dengan mereka.

Peristiwa itu telah merenggut nyawaku. Aku bahagia, aku sangat bahagia karena sisa terakhir dalam hidupku ternyata ku persembahkan untuk orang yang sangat ku sayangi. Meski kak Devan tak mengetahui tentang 200 puisi itu, tentang bingkisan itu, tentang kekaguman itu, dan tentang perasaan ini. Kini hanya satu yang bisa aku sadari. Bahwa ternyata sejauh hari menutup aku mampu mengaguminya. Selamat tinggal kak  tetaplah tersenyum untuk semua orang yang menyayangimu. Disini
JDevan  aku akan selalu merindukanmu dan berharap selalu yang terbaik untukmu.

PROFIL PENULIS
Nama lengkapku Olivia Honey Margaretha Simanjuntak, lebih suka dan memang selalu dipanggil Oliv. Sekarang aku tengah menempuh pendidikan di SMA Teladan Indrapura, Jurusan IPS.

Kamis, 06 Desember 2012

Pengalaman Kami

Waktu itu tepatnya mau hari natal, mama ku kehabisan uang dan nggak tau mau beli makanan pake apa.
Biasanya kalau menjelang hari natal, mama selalu menyediakan stock untuk di masak.
Tapi tidak sama sekali, yang kami makan adalah hanya tempe dan telur goreng.
Kemudian pada saat menjelang tahun baru, mama bilang kalau kami nggak berkunjung ke tempat opung di medan karena sudah lama banget nggak ada pelanggan yang datang dan mama nggak punya persediaan uang.
Ku sedih, ku menangis sendiri di kamar dan ku berdoa pada Tuhan.
Tuhan, apa ini cobaan yang Kau beri pada keluarga kami??
Apa ini yang harus kami hadapi??
Nggak kumpul bareng keluarga kami di sana.
Tapi suatu kali aku ingat pesan kak Erna anak nya pdt kami.
Dia pernah bilang, Tuhan tak pernah memberikan cobaan. Tetapi Tuhan hanya mengizinkan cobaan itu datang pada kita.
Jadi tugas kita hanya berdoa dan berusaha.
Kemudian besok nya mama sibuk beres-beres rumah dan mama terus-terusan pergi nggak tau kemana.
Terus aku tanya, mama ngapain??
Mama menjawab, mama tadi mesan kue tahun baru.
Ku bingung, kayaknya kemaren ceritanya kita nggak punya uang untuk persiapan tahun baru dan untuk biaya berkunjung tempat opung.
Terus ku tanya uang dari mana?? Mama bilang, uang nya di kasih sama opung/orang tua angkat papa yang ada di munthe/tanah karo.
Ku senang banget, akhirnya bisa juga ketemu sama saudara-saudara ku yang di medan.
Setelah kebahagiaan datang pada keluarga kami, timbul lagi masalah yang menurut ku susah untuk di selesaikan.
Sebelum papa dan mama usaha ke travel, papa sama mama sempat berjualan obat-obatan pertanian.
Itu membutuhkan modal/biaya yang cukup besar.
Kemudian pada saat itu saya mengetahui kalau papa ternyata berhutang pada bank.
Yang selama ini untuk membiayai uang sekolah ku dan biaya kuliah kakak dan abang ku dari hasil dagang itu yang modal nya adalah hutang dari bank.
Sampe mama sama papa memutuskan untuk berhenti berdagang dan membuka usaha travel/menjual tiket pesawat terbang dan mama sama papa juga sampe menjual mobil dan menyewakan sebagian rumah kami untuk di buka indomaret karena untuk menutupi hutang di bank.
Ku sempat menangis karena ku dengar saat itu mama sama papa mau menyewakan sebagian rumah kami untuk indomaret.
Ku juga sedih karena waktu itu rumah kami hampir di sita oleh pihak bank supaya menutupi hutang papa.
Papa sama mama menangis saat menceritakan hal ini pada opung di medan.
Karena rumah kami ini pemberian opung, opung pun menceritakan juga tentang masalah ini pada saudara-saudara papa di medan.
Dan saudara papa bersedia memberikan jaminan pada pihak bank dan tidak menyita rumah kami.
Ku hanya bisa tersenyum kecil dan dalam hati menangis.
Gimana cara oliv membalas semua kebaikan mereka ya Tuhan??
Papa bekerja dari pagi sama malam untuk melayani pelanggan yang membeli tiket, mama bekerja menjadi seorang pengajar.
Ku sedih banget melihat papa dan mama.
Hasil uang sewa rumah itu nggak cukup untuk menutupi hutang papa sama mama, tiap ku pulang sekolah selalu aja orang dari pihak bank datang untuk menagih hutang.
Ku tiba-tiba masuk kamar dan menangis, ya Tuhan, sampai kapan penderitaan dalam keluarga kami ini berakhir??
Ku nggak sanggup lagi menghadapinya dan melihat papa terus di kejar-kejar oleh pihak bank.
Tapi puji Tuhan ku punya sahabat yang ku kenal sejak kecil yaitu Martha Naviria Manalu. Dia yang selalu mendukung aku dan selalu membuat aku tersenyum dalam setiap kesedihan ku.
Dan ku juga punya sahabat di sekolah namanya Oktaviana Sidabutar, Riski Sinaga, Rut Mei Siregar, Yulinar Sipayung.
Ku juga punya sahabat yang sekaligus udah aku anggap seperti kakak ku sendiri, ya istilah nya kakak angkat lah. Namanya Hotma Rina Sidabutar.
Mereka yang selalu mendukung ku dan menyemangati aku.
Apa lagi kak Martha yang selalu buat aku ketawa. Canda tawanya buat aku selalu lebih menghargai apa yang ada, yang di berikan pada ku.
Thanks God, udah kirimkan orang-orang yang selalu buat aku semangat dan orang-orang yang begitu sangat berarti bagiku.
Ku sayang mereka, mereka sahabat-sahabat terbaik ku.
I Love You My Best Friend Forever 
 Olivia Honey Margaretha Simanjuntak & Martha Naviria Manalu
 Olivia Honey Margaretha Simanjuntak & Hotma Rina Sidabutar
 Yulinar Sipayung, Riski Novrianty Sinaga, Rut Mei Siregar, Oktaviana Sidabutar, Olivia Honey Margaretha Simanjuntak
Olivia Honey Margaretha Simanjuntak, Hotma Rina Sidabutar, Martha Naviria Manalu

Rabu, 05 Desember 2012

Martha My Best Friend

I have a friend.
Her name is Martha.
We met since that time not one time when I was in kindergarten.
At that time I was really bored at home alone, and then I came out.
I continue to see my Sister again play with a girl that I do not know who it is.
Then I asked who it was?
And my sister introduced me to her.
Then, since we often play together until now.
She's my little friend.
Joking and laughter we had together for more than thirteen years.
Perhaps many do not believe, as long as it's friendly?
But perhaps our friendship will end this year.
Because she already expects to complete her high school years and she will continue school to college.
It's kind sad when I have to lose my best friend who I knew since childhood.
I love you martha.
I will always pray for you and your future.
Do not forget me wherever you later lecture.

A Best Friend Forever

A best friend
is always there,
whether you need advice,
or a pep talk,
or even a shoulder to cry on.
A best friend
listens with her heart
and is always honest with you,
even though the truth
may not be
what you want to hear.
A best friend
knows all your secrets,
understands your fears
shares your dreams.
A best friend
never stops believing in you
even if you give up
on yourself.
you are
that kind of friend
to me.
And no matter what happens,
you always will be.
You are my best friend....
my forever friend.

I Love You My Best Friend Forever:
  • Olivia
  • Oktaviana
  • Riski
  • Rut Mei
  • Yulinar
I Love You My Love Sister and My Little Friend:
  • Olivia
  • Hotma
  • Martha
 




Gita Cinta Masa SMA - Antara Cinta Dan Realita

Gita cinta masa SMA adalah satu masa ketika idealisme terkadang mengalahkan cinta yang terasa begitu merasuk ke dalam jiwa. Kata orang, gita cinta masa SMA itu hanyalah kisah cinta monyet yang akan mudah terlupakan dan jarang hingga ke jenjang merajut keindahan cinta dalam mahligai pernikahan.

Idealisme mengejar cita-cita bisa sering kali mengalahkan cita-cita cinta itu sendiri. Saat melanjutkan kuliah ke tempat lain dan bertemu dengan orang-orang baru dengan petualangan baru, dunia menjadi baru dan gita cinta masa SMA terasa hambar dan tak ada bandingannya dengan gita cinta masa kuliah.

Ada juga yang terjebak ke dalam gita cinta masa SMA hingga mengakibatkan harus mengakhiri masa sekolah di SMA karena terjebak dan terjerumus kepada gita cinta SMA yang melenakan. Pernikahan dini pun terpaksa di lakukan dan gita cinta masa SMA meninggalkan bekas mendalam yang akan memengaruhi kehidupan selanjutnya. Idealisme hilang. Gita cinta pun ternoda. Bunga layu sebelum sempat mekar menyambut cahaya matahari yang lebih cerah.

Menutup Masa Lalu, Membuka Lembaran Baru

Tak perlu kau ungkit masa laluku,
biarlah tetap jadi rahasiaku,
sebagaimana masa lalumu,
telah menjadi bagian dari rahasiamu.

Amarahmu itu mematikan hati,
dan melukai perasaanku,
menutup setiap pintu maaf
melahirkan rasa benci,
dan semua itu berakhir percuma.

Cinta itu bukan sekedar setia pada hati,
namun juga bersama-sama berjuang,
mempertahankan tautan,
ketika masalah menghadang.

Mari kita ikhlaskan yang telah berlalu,
buka lembaran baru dan,
sambut masa depan tanpa catatan,
masa lalu yang redupkan bahagiamu.

Cinta tak pernah memandang perbedaan,
dan siap melengkapi kekurangan,
sebab cinta melahirkan kesadaran,
bahwa kesempurnaan itu milik Tuhan.

Selamat Datang Lembaran Baru

Detik ini bukanlah sedetik yang lalu,
hari ini bukanlah sehari ataupun dua hari yang lalu
tahun ini bukanlah setahun yang lalu
bahkan bukan pula bertahun-tahun yang lalu
saat ini adalah lembar baru
sedih, bahagia,
menangis, tersenyum,
kesal, lega
cinta, benci
apapun itu
itu masa lalu
selamat tinggal masa lalu
jangan sesali
jangan tangisi
semua tlah terjadi
selamat tinggal masa lalu
hidup penuh duri
jadikan pelajaran hati
tuk hidup lebih berarti
katakan
selamat tinggal masa lalu
katakan
selamat datang lembar baru
teruslah melangkah
langkah penuh gairah
jangan pernah kau gelisah
atau pun jangan pula kau merasa lelah
karena
detik ini akan cepat berakhir
esok kan segera hadir
waktu terus mengalir
tanpa tolelir
sekali lagi,
katakan
selamat tinggal masa lalu
untuk selamanya
selamat datang lembar baru!
*) untuk siapapun yang terjebak masa lalu.

Indah Cinta Pertama

Cinta…
adakah manusia angkuh tak kenal cinta??
indah semburat jingga tak seindah cinta
harum semerbak bunga tak seharum cinta
seharum dan seindah cinta
ialah cinta pertama
hangatnya dekapan adalah dekapan pertama
tulusnya kasih adalah kasih pertama
lembutnya belaian adalah belaian pertama
saat tak ada dekapan yang mampu mendekap
saat tak ada kasih sayang yang mampu terengkuh
dan saat tak ada belaian yang datang dengan lembut
kau hadir dengan penuh cinta
buliran air mata sebening kaca menetes bagai air surga
derita yang kau rasa, sirna begitu saja
saat tangis pertamaku menggema
Cinta…
indah cinta pertama
cintamu wahai sang bunda

Puisi Misterius

Semalem Oliv bener-bener dibuat penasaran oleh seseorang yang sampai detik ini belum menunjukkan identitasnya. Untung aja gak mengalahkan kantukku. Artinya aku tetap tertdur pulas. Xixixixi…
Biasanya sih males banget nanggepin manusia-manusia usil yang hanya berani sms tanpa mentertakan identitas. Paling-paling, balas satu kali dan kalo tetep gak mau ngaku dari siapa. Stop!! Sms di cuekin. hihii kejam….
Tapi yang semalem beda, aku gak mo ambil pusing siapa pegirim sms tersebut. Tapi yang jelas, puisi-puisi yang diterorkan sungguh luar biasa dan membuatku ikut masuk dalam permainnya.Yups… berbalas puisi… cieee….
Nih cuman mo publish puisi-puisi manusia tersebut :
Aku membuat jalan antara tabir dan salam,
suara bintang dan talu bulan
mencair dalam akar kediaman
dalam seruling yang gelisah melantunkan musik laut,
mengibaskan cinta diantara batu yang dikhianati
Dan hakikat cinta adalah rintihan panjang,
yang dikeluhkan oleh lautan kasih sayang

Ia adalah cucuran air mata kesedihan
dan menjadi langit pikiran

Ia adalah senyum ceria,
kebun-kebun bunga bagi jiwa
Buat siapapun dirimu wahai manusia bersajak indah, thanks dah mau berbagi inspirasi. :)

Minggu, 02 Desember 2012

Pidato Kenakalan Remaja Zaman Sekarang

Good morning, and best wishes for all of us
First of all, may I invite us all saying grace the presence of Our Lord who has bestowed blessings, grace, and health so that we can present in this space.
Good day sir I respect teachers, and friends that I love. Today I had the opportunity to deliver a speech on the causes of juvenile delinquency. therefore, on this happy occasion, let us praise and thank the presence of Almighty God and the grace of its shares.
Beloved friends, juvenile delinquency in the modern era has exceeded reasonable limits. Many minors are familiar with cigarettes, drugs, free sex, and involved a lot of crime. Such behavior is detrimental to yourself and others.
Many young men who prefer to spend time outdoors, playing games to stay in the internet cafes. Too many young women are so. Affected glare glittering world.
There are several causes of juvenile delinquency, namely,

    
Lack of parental affection. Parental affection needed her.
    
Lack of supervision. Supervision of the various parties can keep teenagers to the contrary.
    
The role of science and technology developments that have a negative impact.
    
Basics less religious.
    
Friends socially. A friend is a reflection of ourselves, if we are friends with a good friend, we will be good, and vice versa. Therefore, it is clever in choosing friends.
    
Not selective towards Western culture. With the era of globalization, we should be able to filter out the cultures were negative. Here are some factors that lead to juvenile delinquency, that I can say. In conclusion, teenagers should keep him.
My hope to all who are here, hopefully to prevent juvenile delinquency. The need for parental affection in any case. The need for religious study done early. Similarly, the speech that I can say. May be useful for all of us. That's all and thank you ..
Good morning all.

ONE DIRECTION_WHAT MAKES YOU BEAUTIFUL

You're insecure
Don't know what for
You're turning heads when you walk through the door
Don't need make up
To cover up
Being the way that you are is enough

Everyone else in the room can see it
Everyone else but you

[Chorus]
Baby you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground it aint hard to tell
You don't know
Oh Oh
You don't know you're beautiful

If only you saw what I can see
You'll understand why I want you so desperately
Right now I'm looking at you and I can't believe
You don't know
Oh oh
You don't know you're beautiful
Oh oh
But that's what makes you beautiful

 So c-come on
You got it wrong
To prove I'm right I put it in a song
I don't know why
You're being shy
And turn away when I look into your eyes

Everyone else in the room can see it
Everyone else but you

[Chorus]
Baby you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground it aint hard to tell
You don't know

Oh oh
You don't know you're beautiful

If only you saw what I can see
You'll understand why I want you so desperately
Right now I'm looking at you and I can't believe
You don't know
Oh ohYou don't know you're beautiful
Oh oh
But that's what makes you beautiful

[Bridge]
Nana Nana Nana Nana
Nana Nana Nana Nana
Nana Nana Nana Nana

Baby you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground it aint hard to tell
You don't know
Oh Oh
You don't know you're beautiful

[Chorus]
Baby you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground it aint hard to tell
You don't know
Oh oh
You don't know you're beautiful

If only you saw what I can see
You'll understand why I want you so desperatelyRight now I'm looking at you and I can't believe
You don't know
Oh Oh
You don't know you're beautiful
Oh oh
You don't know you're beautiful
Oh oh
But that's what makes you beautiful